Hey,
kamu…
Bagaimana
kabarmu ?
Aku yakin
kau baik-baik saja kawan. J
Sudah
berapa lama kita tak berjumpa ? Rasanya sudah setahun tak melihat senyum manis
dari bibir tipismu itu. Kau tahu, banyak hal yang ingin ku ceritakan kepadamu.
Kau masih sahabatku kan ? aku yakin kau akan menjawab iya sambil tersenyum
manja.
Bagaimana
pekerjaan barumu kawan? Kau menikmatinya. Aku yakin untuk pertanyaan ini kau
akan menjawabnya dengan bangga. Itu adalah cita-citamu sejak kita SMP bukan?
Aku senang akhirnya kau bisa menggapainya. Ingatkah kau saat kita diminta oleh pihak
sekolah mengisi form untuk rencana masa depan kita. Kau menyuruhku untuk
mengisinya. Kita banyak bercerita tentang rencana masa depan kita.
Bagaimana
dengan kisah asmaramu saat ini ? Kau masih bertahan kan dengan perempuan yang
menjadi pacarmu ? Semoga saja. Aku kembali mengingat kelakuan sewaktu kita
masih berseragam dulu. tentangmu yang selalu menceritakan gadis-gadis manis itu
padaku. Tentangmu yang mudah bosan dalam hubungan yang kau jalani, tentangmu
yang selalu mencari cara agar bisa memutuskan gadis manis tanpa membuatnya
terluka. Semoga kau sudah berubah.
Bagaimana
dengan kisah hidupmu saat ini ? Bagaimana kabar adikmu ? Dia kuliah di mana ? kau
menemukan tempat lain mencurahkan penatmu ? beberapa waktu ini kau jarang
menghubungiku. Apa kau sibuk ? Apa kau tak punya masalah ?
Kau
tahu, aku merindukanmu kawan. Begitu
merindukanmu.
Aku
rindu berbagi cerita denganmu, aku rindu saat melihat wajahmu yang kusut itu
datang menghampiriku sambil berkata “aku mau cerita”. Aku rindu saat kita duduk
di teras rumahku sambil mendengarkan lagu dari band favorit kita. Aku rindu
saat kita duduk memandangi bulan purnama dan seakan menakar rasi bintang. Aku rindu itu.
Surat
ini ku tulis di tengah hiruk pikuk ramainya ibu kota provinsi kita, semoga
engkau berkenan membacanya. J
Dariku
yang begitu rindu pada senyum manismu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar