"di musim hujan, selain pawang hujan, mestinya juga ada pawang rindu, (kak rajan)"
Hujan dan rindu.. Dua kata yang tak sejenis, tak sewujud dan tak memiliki arti yang sama. Namun selalu datang beriringan bahkan terkadang bersamaan.
"selalu ada rindu saat hujan turun"...
Kira-kira moment itu terjadi 4 tahun yang lalu..
Seperti biasa, kau selalu datang berkunjung ke rumahku.. Hampir tiap hari ku berkunjung ke rumahku..
Banyak hal yang kita kerjakan saat bertemu.. Mengerjakan tugas, bermain gitar, bernyanyi, bermain game, makan, tidur, curhat bahkan sampai masak.. :) *dan saya merindukan semua ini*
Seperti biasa, kau selalu datang berkunjung ke rumahku.. Hampir tiap hari ku berkunjung ke rumahku..
Banyak hal yang kita kerjakan saat bertemu.. Mengerjakan tugas, bermain gitar, bernyanyi, bermain game, makan, tidur, curhat bahkan sampai masak.. :) *dan saya merindukan semua ini*
Hari itu kau nongkrong lebih lama dari biasanya.. Kau datang pagi-pagi untuk menemaniku karena kedua orang tua dan adikku sedang ke luar kota.. Jadilah saya sendirian di rumah untuk 2 hari.. Tapi gak sepi kok kan ada kamu nemenin saya.. *hahha,, genit*
Seharian itu kita ngobrol banyak hal.. Seperti kebiasaan kita semua hal yang kita bagi, gak ada rahasia deh pokoknya...Makan, main, nonton, kerja tugas, tidur.. Itu hal-hal yang kita kerjakan seharian itu... Tak terasa magrib menyapa, kau berencana pulang setelah sholat magrib dan engg ing engg.. Hujan turun dengan derasnya.. Kau tak bisa pulang ke rumahmu, alhasil jam nongkrong diperpanjang...
"dug...dug..dug".. Kita kelaparan... Saat berniat memasak, listrik seketika padam.. wah.. gelaap.. Padahal lagi hujan deras, ku lirik jam di layar laptopku.. Arrghhhh... Baru juga pukul 18.50... Kita berdua gelap-gelapan... Dengan sedikit susah tanpa payah kita mencari sumber cahaya alternatif.. Kita menemukan lilin dan lampu "portable"...Cacing-cacing diperut tidak bisa diajak kompromi.. Mereka meronta-ronta meminta hak.
Alhasil.. Jadilah kita memasak ditengah guyuran hujan dan gelapnya ruangan.. Hanya ada 2 lilin.. Satunya d meja, satu kau pegang... *aah... saya rindu adegan ini*... Karena gak mau repot, kita memutuskan memasak mie instan (lagi-lagi mie ini berperan sangat penting)... Dalam waktu kurang dari 10 menit makanan kita reebeesss tersaji.. Karena rada gimana gitu perasaanya makan di ruang makan,... Kita memboyong semua makan menuju ruang tamu...
Alhasil.. Jadilah kita memasak ditengah guyuran hujan dan gelapnya ruangan.. Hanya ada 2 lilin.. Satunya d meja, satu kau pegang... *aah... saya rindu adegan ini*... Karena gak mau repot, kita memutuskan memasak mie instan (lagi-lagi mie ini berperan sangat penting)... Dalam waktu kurang dari 10 menit makanan kita reebeesss tersaji.. Karena rada gimana gitu perasaanya makan di ruang makan,... Kita memboyong semua makan menuju ruang tamu...
Seketika ruang tamu kita sulap jadi tempat candle light dinner yang cukup romantis.. *aaahahha.. mauuu lagi*... 4 buah lilin dimeja.. 2 mangkuk mie instan hangat.. 2 gelas es teh... Ditemani cahaya laptop *dan iringan instrument dari yiruma* dan lampu "portable".. Bener-bener dehh moment yang tak terlupakan hingga detik ini..... Kita makan sambil ngobrol.. *selalluuu ada hal yg bisa kta bahas*
Pukul 22.15 listrik akhir berfungsi dengan baik lagi.. Namun, hujan masih turun.... Sayangnya kau tak membawa jas hujan... Nongkrong pun dilanjutkan.. Pukul 22.30 hujan perlahan-lahan mulai mereda... Aku menyuruh untuk pulang, takut kau tak bisa pulang dan kemalaman.... Kau mengiyakan dan berjanji untuk datang menjemputku esok hari untuk berangkat ke sekolah.. :)
Ahhh... terima kasih untuk moment yang sangat menyenangkan dan tak terlupakannya di hari itu :)
Hingga detik ini aku selalu mengingat semua itu kala hujan turun...
memang benar selalu ada rindu saat huan turun.. Hujan selalu menyimpan cerita..
I miss u.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar